Corolla memang tidak ada matinya. Di
setiap generasinya selalu ada pencinta beratnya. Termasuk Ver Jummamoy yang
sangat mencintai Toyota Corolla keluaran 1974 miliknya.
Perawat unit Gawat Darurat asal
Fairfield, California ini memberi semangat baru pada sedan yang juga dikenal
sebagai KE20 Sprinter itu. Yaitu mencangkokkan mesin Corolla AE86 alias Hachi
Roku kebalik tubuh tuanya.
Dan bukan cuma mesin bertenaga monster yang di
benamkan, tapi banyak parts lain yang diambil dari AE86. Karena itu namannya
kini jadi Frankenspirit seperti diceritakan superstreet.com.
Mesin Hachi-Roku yang dikenal dengan kode 4A-GE dipuji banyak orang. Mesin ini berhasil mengkombinasikan peforman dan reliability. Ditambah lagi bobotnya yang ringan, 123 kg membuat mesin ini jadi buruan banyak orang. Mesini yang memproduksi 112hp dan torsi 131 Nm sejak awal di rancang untuk performance.
Tapi yang dipasang di Corolla 74 ini
lebih gawat dari itu. Yaitu generasi kelima atau pemuncak dari mesin 4A-GE.
Toyota memproduksi mesin tahun 1995 – 1998 dan dikenal dengan nama Black
Top karena cam cover-nya berwarna hitam.
Mesin empat silinder 1.6
liter ini menggunakan Variable Valve Timing pada intake cam dan rasio kompresi
lebih tinggi (11:1). Diameter empat rumah throttle ditingkatkan dari 42 mm jadi
45 mm dan banyak perubahan lain,termasuk flywheel lebih ringan. Buah dari aneka
perbaikan itu, tenaga naik jadi 165hp/7800rpm dan torsi 162Nm/5600rpm.
Black Top menjadi buruan para pencinta modifikasi Corolla.
Dibandingkan mesin asli Corolla
Generasi Kedua, produksi tenaga Black Top memang bisa dua kali lipat.
Bahkan dibandingkan mesin Corolla di era 90-an juga lebih besar. Dan yang
membuat mesin ini lebih berkilau di mata modifikator, Black Top hanya ada di
Jepang.
Dengan mesin baru, gearbox K50
5-speed bawaan K20 jelas tidak mampu melayani. Karena itu diganti dengan T50
yang memang bawaan Hachi-Roku. Tenaga mesin lalu disalurkan ke roda belakang.
Gardan belakang dilengkapi limited-slip untuk mencegah mobil slip. Juga rem
cakram belakang berdiameter sembilan inch.
Master cylinder dan power brake
bosster juga diambil dari AE86. Body dilengkapi dengan four-point cage
untuk menambah kekakuan body. Memang menambah berat mobil mobil, tapi sebanding
dengan nikmatnya merasakan menikung kencang.
Tampilan body dipertahankan klasik
dengan sedikit tambahan spoiler di depan dan belakang, warna merah menyala,dan
bumper.
Ver mengakui transplantasi jantung
mekanis K20 dengan AE86 butuh biaya mahal, banyak kesulitan menghadang dan
waktu lama. Ver butuh waktu tiga tahun untuk menyelesaikan proyeknya ini. Namun
semangat dan tekad itu terbayar lunas.
Terima Kasih Atas Kunjungan nya ke Website Anzon Toyota Tambun silahkan isi komentar anda.