Mobil mogok bukanlah pengalaman keseharian, tetapi bukan tidak mungkin Anda suatu saat mengalaminya. Ada beberapa hal yang perlu dicermati agar proses menderek menjadi lebih aman bagi Anda, si penderek, serta pengguna jalan lain. Terutama jika Anda menggunakan bantuan selain mobil derek khusus.
Tali penarik
Membawa tali penarik di bagasi mobil sangat bermanfaat pada kondisi tak terduga seperti ini. Di pasar, tersedia berbagai jenis tali penarik dengan beragam material dan model pengait. Mulai dari nylon hingga serat baja yang dianyam. Pemilihannya, material nylon yang elastis lebih memudahkan dalam penyimpanan. Anda bisa menyesuaikan dengan bobot kendaraan dan sebisa mungkin menggunakan warna terang agar mudah terlihat pengguna jalan lain baik siang maupun malam hari. |
Bobot kendaraan
Sebaiknya bobot mobil penderek lebih besar dari mobil yang diderek atau setidaknya sekelas. Mengetahui bobot kendaraan tertera pada buku manual. Perlu diingat bahwa penambahan bobot dapat mempengaruhi kemampuan manuver mobil. |
Lokasi pengait
Penentuan lokasi pengait juga penting. Beberapa mobil baru saat ini sudah dilengkapi pengait (hook) pada moncong dan di bawah bumper belakang. Lihatlah buku manual untuk lebih detail. Terpenting, jangan mengikat tali di bumper atau suspensi karena kedua komponen itu takkan kuat menahan bobot kendaraan. |
Atur jarak antar mobil
Mengatur jarak antara mobil penderek dan yang diderek menjadi poin penting berikutnya. Aturlah panjang tali penarik tidak lebih dari 4,5 meter atau setidaknya sama panjang dengan bodi mobil yang diderek. Sehingga dapat memberi kesempatan mobil yang diderek untuk bermanuver atau mengerem. Selain itu, untuk menjaga agar tidak ada kendaraan lain atau orang yang melintas di ruang di antara kedua mobil. Anda juga bisa memberikan tanda peringatan yang mudah dilihat pada tali. Misalnya, dengan mengikatkan pita atau kain berwarna terang. Dalam proses menderek, upayakan tali selalu dalam kondisi tegang. Sehingga tidak menimbulkan entakan ketika mulai bergerak dari posisi berhenti atau menambah kecepatan. Upayakan juga menginjak pedal gas dan melepas pedal kopling sehalus mungkin sehingga tidak ada entakan keras dan aturlah laju dengan konstan. |
Buat kesepakatan
Pastikan rute yang akan ditempuh. Sehingga tak ada yang kaget terhadap manuver yang tiba-tiba. Sebisa mungkin hindari rute dengan jalan rusak, banyak persimpangan, menanjak atau turunan.
Membuat kesepakatan tentang penggunaan lampu juga lebih baik. Semisal untuk kondisi pengereman. Pengemudi mobil penderek bisa memberi tanda lampu rem satu hingga dua kali sebelum benar-benar mengerem sebagai langkah preventif.
Kesepakatan juga dilakukan untuk menentukan berapa kecepatan yang ditempuh. Umumnya, sekitar 30 km/jam di jalan raya. Sementara mobil dengan transmisi otomatis bisa diderek dengan tuas persneling pada posisi ‘N’, dan jarak tempuh tidak lebih dari 50 km.
sumber: autobild.co.id
2 komentar
Aduh Bapak heri ini bisa Saja mencari gambarnya, kok ya gitu...?
HEHEHE menarik sekali #gambarnya
thanks gan sangat membantu dan bermanfaat buat JASA DEREK JOGJA
Terima Kasih Atas Kunjungan nya ke Website Anzon Toyota Tambun silahkan isi komentar anda.